Perkembangan Islam pada masa kemerdekaan
Memasuki dekade 1950-an, terjadi
beberapa pemberontakan yang sebagian mengatas namakan Islam, yang paling
terkenal adalah pemberontakan DI/TII yang di pimpin oleh Kartosuwiryo, dan
pemberontakan tersebut dan pemberontakan tersebut dapat di selesaikan, masyumi
menjadi wakil dominan bagi umat Muslim. Beberapa tokoh di percaya memimpin
kabinet, seperti Muhammad Nasir dan Sukiman.
Tahun 1952 pada masa kabinet Wilopo, NU
menarik dukungannya terhadap Masyumi, dan mendirikan partai sendiri.
Pada awal orde baru, umat Islam mempunyai harapan dapat
memainkan peran politik yang penting namun tidak terwujud, karena pemerintahaan
orde baru mencurigai potensi politik umat Islam, Masyumi tidak boleh di
hidupkan kembali, aktivitas partai-partai Islaam lainnya juga di batasi, di
bidang dakwah muncul organisasi baru, seperti 19 mei 1967 M.Natsir mendirikan
dewan dakwah Islam Indonesia. Berkat dorongan pemerintahan orde baru dapat pula
di bentuk MUI(tahun 1975), para cendekiawanmembentuk organisasi “Ikatan
cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
No comments:
Post a Comment